BULE MASUK ISLAM DI BALI

James Victor Harris (hem putih) hendak menerima sertifikat prosesi masuk Islam dari pembimbing ikrar Dr. Majid Wajdi, M.Pd (hem batik) didampingi Ketua Umum Yayasan baitul Ummah (YBU) Jimbaran, H. Ahmad Shoim (peci putih) [Masjid Abdurrahman Bin ‘Auf Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Rabu 30 Maret 2022].

Sampai di masjid adzan maghrib sudah usai dikumandangkan. Saya lihat waktu iqomah untuk sholat maghrib masih 5 menit 50 detik. Di masjid ini memang menentukan sholat maghrib dan sholat yang lain dimulai 8 menit setelah adzan dikumandangkan. Ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada jamaah untuk melakukan sholat sunat, baik sunat tahiyyatul masjid maupun sholat sunah sebelum sholat maghrib. Di sayap kanan belakang masjid duduk dua orang pria berhem putih lengan Panjang dan berpeci hitam. Pria di sebelah kanan sudah jelas dan saya kenal dengannya sebagai salah seorang pengurus masjid. Pria satu lagi dilihat dari postur dan tampang wajahnya seorang bule yang katanya akan melakukan akad syahadah masuk agama Islam.

Penerimaan sertifikat ikrar masuk Islam seorang bule Australia di Jimbaran Bali. James Victor Harris (hem putih), Dr. Majid Wajdi, M.Pd (hem batik) sebagai pembimbing ikrar syahadah, dan H, Ahmad Shoim, S.Ag (peci putih) Ketua Umum YBU Jimbaran (Masjid Abdurrahman Bin ‘Auf Jimbaran, 30 Maret 2022)

Foto prosesi ikrar masuk Islam seorang bule Australia di Bali (https://bali-of-indonesia.blogspot.com/2022/03/bule-masuk-islam-di-bali.html)

Saya sengaja langsung melakukan sholat sunah tahiyyatul masjid daripada menemui bule yang sudah berpakaian rapi untuk ikrar masuk Islam. Tadi pukul 18:00 wita ketua Umum Yayasan Baitul Ummah yang mengelola Masjid dan sekolah madrasah menelpon saya agar bisa sholat maghrib di masjid ABA karena akan ada seorang bule yang akan masuk Islam. Hari ini hari Rabu, 30 Maret 2022. Saya menduga bule ini adalah yang pernah diceritakan oleh seorang kawan lima hari yang lalu.

Kumandang iqomah sudah dilakukan. Semua jamaah sholat maghrib merapat membentuk shaf yanag rapi. Selesai sholat maghrib tiga roka’at dilanjutkan sholat sunnah dua roka’at setelah dzikir, saya menemui sang bule yang masih duduk di tempat semula. Meskipun saya tidak melihat langsung, tetapi saya berkesimpulan sang bule belum ikut sholat maghrib. Belum secara resmi masuk Islam. Akad baru akan segera dilaksanakan. Saya mengulurkan tangan untuk berjabat tangan sambal mengucapkan salam “Assalaamu’alaikum”. Sang bule terkesiap dan hanya menjawab dengan senyum lebarnya disertai rasa kikuk. Saya, yang pertama lakukan adalah menanyakan nama dan asalnya. Ia menyebut nama “James”. Saya tidak menanyakan ap aini nama panggilan atau nama keluarganya. Ia berasal dari Australia. Bekerja 4 pekan di Australia dan 2 pekan bekerja di Bali. Itu pengakuannya. Saya tanya tinggal di mana dan ia menjelaskan bahwa ia tinggal di Legian dan nanti akan pindah ke Jimbaran. Tidak lupa saya tanyakan sudah berapa lama tinggal di Bali. Ia mengaku sudah tinggal dan berkunjung ke Bali sejak enam tahun yang lalu.

Kami segera berpindah ke depan karena seorang pengurus masjid sudah mengumumkan bahwa prosesi pengislaman segera dilakukan. Saya tadinya hanya ingin sekadar duduk di sampingnya dan menjadi penterjemah jika ada hal yang perlu dijelaskan kepadanya karena bule itu belum bisa berbahasa Indonesia. Akan tetapi ketua umum Yayasan BU mempersilakan saya untuk sekaligus menjadi pembimbing prosesi ikrar syahadah sang bule. Saya duduk di depan sang bule yang didampingi seorang pengurus masjid berpakaian putih berpeci hitam persis seperti sang bule berpakaian. Di sebelah kanan saya seorang pembawa acara dan di samping kiri saya ketua umum Yayasan Baitul Ummah (YBU).

Tidak ada persiapan khusus karena pemberitahuan itu juga sangat mendadak, menjelang maghrib. Sebuah stopmap ada di atas meja pendek di depan saya. Saya buka isi map itu dan ternyata sertifikat berisi data tentang si bule ini. Ada empat lembar. Dua asli dan dua berupa foto copi. Saya lihat ada dua versi, versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Di situ jelas tertulis nama lengkap sang bule. James Oscar Harris. Asal Australia. Ana nomor passport dan alamat tinggal di Bali. Di bagian bawah tertulis dua kalimat syahadah dalam huruf Arab tanpa harakah dan artinya dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.

Saya mengawali dengan menyampaikan infomrasi umum kepada hadirin bahwa hari ini kita akan segera memiliki saudara baru yang bernama James Oscar Harris yang berkebangsaan Australia. Saya juga menginformasikan alamat si bule di Bali kepada hadirin. Sang bule tampak grogi dan ia ungkapkan secara verbal bahwa “I am very nervous”.

To be a Moslem is very simple in Islam. To change the religion into Islam is really simple, not to complicated. You just state, say, you just testify by saying syahadah. Syahadah is a statement that there is no God but Allah, and testify the Prophet Muhammad is the Messenger of Allah. If the syahadah is translated into simple English, it will say: “I testify that there is no God but Allah, and I testify that Muhammad is the Messenger of Allah”. That’s all.

Ia tampak tidak bisa menutupi rasa groginya dan berkali-kali menyatakan “Oh, I am very nervous”.

Before the process of syahadah I have to standard questions: the first and the simple question is that “Are you serious to be a moslem?” tanya saya. “Really. I am really serious to be a moslem” jawabnya dengan Gerakan tubuh yang sangat grogi. Saya lanjutan dengan pertanyaan kedua, the second question: “Is there anybody else force you to change your faith to be Islam?” lanjut saya. Ia juga masih menjawab dengan getaran suara grogi yang tidak dapat disembunyikan.

Saya memulai dengan lafal basmalah dan saya minta ia mengikuti bacaan basamalah itu. Ia mengikuti dengan susah payah. Ini baru pembukaan, this one is the opening, kata saya. Pandangan saya tetap ke raut wajahnya. I would like to say syahadah slowly and you could follow me. Sang bule tampak semakin grogi.

PC NU Nganjuk: Ngacung lan unjuk ngelmu

PC NU Nganjuk: Ngacung lan unjuk ngelmu? Muhammmadiyah dan NU Ahli Hisab mulai ibadah puasa hari Sabtu, 2 April 2022

Sebuah video berdurasi dua menit empat puluh dua detik (2:42’) dikeluarkan oleh ONLINE NGANJUK (www.nganjuk.or.id) cukup menarik. Dalam video itu seorang bernama KH. Ali Mustofa Said menjelaskan tentang kemungkinan hasil ru’yah penentuan 1 Romadhon 1443H / 2022M yang akan dilakukan Pemerintah dalam hal ini Tim Ru’yah Kementerian Agana Republik Indonesia. Ru’yah akan dilakukan Jumat petang 1 April 2022.

Dalam video tersebut sang Kiyai Ali Mustafa Said dengan sangat rileks dan sangat menikmati wejangan lisannya. Beliau mengawali wejangannya dengan mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terkejut dengan penentuan awal Romadhon.

Kemungkinan terjadi perbedaan tanggal 1 Romadhon awal ibadah puasa tahun 1443H bersamaan dengan tahun 2022 sangat mungkin.

Jika dicermati isi yang disampaikan merupakan hasil hisab. Lihat saja pernyataan bahwa umur bulan pada saat matahari terbenam hari Jumat 1 April baru berumur 5 jam. Begitu juga sebuah berita yang dimuat pada situs Kompas memuat hasil siding hisab PC NU Kabupaten Nganjuk menjelaskan bahwa awal Romadhon 1443H bertepan dengan hari Sabtu, 2 April 2022.

Untuk lebih jelas dapat disimak video dan transkrip berikut ini.

(Transkrip oleh Majid Wajdi, berdasarkan video durasi 2:41’ PC NU Kabupaten Nganjuk Jawa Timur)

Lha, romadhon ingkang badhe dugi, mangke …. mboten usah kaget. Lha, Romadhon yang akan datang, nanti…. tak usah terkejut.

Krono ijtima’e bulan niki dino Jum’ah, antarane jam rolas (12:00) ngantos jam setunggal (13:00). Karena ijtima bulan ini hari Jumat, antara pukul dua belas sampai dengan pukul satu tiga puluh menit lebih.

Enten sing ijtima’e jam rolas, enten sing jam rolas empat puluh lima, enten sing jam tiga belas. Ada yang ijtima jam dua belas

Sareng niki ijtima’e jam setunggal, mengke srengenge nalikane surup, umur bulan baru lima (5) jam.

Niki tesih tipis bulane.

Milo mangke mboten sah kaget umpomo malem setu niki mboten berhasil ru’….. yah.

Nek mboten berhasil ru’yah tentu mangke harus isti’mal.

Isti’mal niku sa’bane tesih songolikur (29), njur berarti disempurnake dadi telungpuluh (30). Telung puluh Setu dereng poso.

Milo mangke nek pemerentah niki Sidang Isbate Jumat malem Setu menyatakan bahwa Romadhon jatuh pada hari Ahad, awake dhewe NU nggih melok pemerentah. Nggih nopo nggih?

Kalau ru’yah ini ya to, kalau ru’yah kalau ru’yah…. isbat ini berdasarkan ru’yah yang bener.

Lha mangkin menawi pemerentah niki sidang isbat niki posone hari Minggu, berarti Muhammadiyah kalih ahli hisab, wong NU sing ahli hisab, sing hisabe dino Setu, mengke posone (sa)mpun dino Seetu (Setu).

Milo mengke mboten sah kaget umpomo ono enek sing poso Setu, enek poso sing Ahad.

Tapi umpomo malem Setu mangke sampun berhasil ru’yah, mangke posone sareng dini Sab…tu.

Nek malem Setu bulane mboten ketingal, mengke enten sing Sabtu enten sing Aa…. Ahad.

Biasane pak Budi ndherek barang dherek sing thithik nek bareng poso. Nek poso ndherek sing keri, nek riyoyo ndherek sing dhisik.

Nek bodone bareng mergo ijtima’e mangke jam setunggal dalu, sehinggo mengke pas lingsire srengenge niki mbulane mpun dhuuwur.

Nek mpun dhuwur mesti ketingale ……

Link Korespondensi R-4:

Penulis tidak mendapatkan/tidak memiliki proses korespondensi dengan jurnal yang dituju.

Tidak ada informasi proses revisi maupun informasi yang lain berkenaan dengan penerbitan aritkel yang berjudul: Social and Speech Community of Central Java Indonesia.

Link korespondensi R-5:

Penulis tidak mendapatkan/tidak memiliki proses korespondensi dengan jurnal yang dituju.

Tidak ada informasi proses revisi naupun informasi yang lain berkenaan dengan penerbitan aritkel yang berjudul: Equality Marker in the language of Bali.