Dana Kotak Infaq Masjid, Siapa Menikmati?

Tiap hari Jum’at tiap muslim laki-laki wajib menjalankan Ibadah Sholat Jum’at di Masjid-masjid.

Sesaat setelah Adzan pertama sebelum Adzan kedua, maka salah seorang Ta’mir Masjid akan umumkan Jumlah Saldo Kas Masjid keseluruhan dan perolehan Dana Kotak Amal Masjid Jum’at pekan sebelumnya.

Dari pelaksanaan Sholat Jum’at dari Masjid ke Masjid, rata-rata Kas Masjid di perkampungan biasa dan perumahan menengah, sudah berkisar pada Rp. 50 juta s/d Rp. 100 juta. Belum Masjid-masjid Besar di kantor-kantor Instansi, perumahan besar, bisa jadi lebih besar dari jumlah tersebut.

Pada tiap Jum’at, rata-rata terkumpul pada kisaran Rp. 2 juta s/d Rp. 5 juta.
Lalu, kemana dana tersebut disimpan ? Karena dari rutinitas pengeluaran yang disampaikan adalah untuk kebersihan, khotib, muadzin, dll, tidak lebih dari Rp. 500 ribu tiap pekannya. Sudah tentu, pasti, di Bank-bank terdekat yang ada.

Sadarkah kita bahwa potensi kita, ummat Islam begitu besar?

Sedikit mari kita coba berhitung. Jumlah Masjid di Jawa Tengah, menurut BPS pada 2015, adalah sekitar 40 ribu. Tentunya masih bisa lebih dari jumlah tersebut.

Asumsi, masing-masing Masjid simpan Kas sebesar Rp. 30 juta, maka : Rp. 30 juta x 40 ribu = Rp. 12 Triliun !!!

Lalu, pertanyaan selanjutanya, apakah dana tersebut hanya akan mengendap begitu saja di bank? Tentu saja tidak !

Sudah pasti, tentunya, dana itu digunakan untuk keperluan para konglomerat, baik pemilik bank maupun para pengutang bank, yang tentunya mayoritas pengusaha non pribumi dan non muslim.

Dan, tiap hari Jum’at, akan masuk lagi dana ummat sebesar : Rp. 3.000.000 x 40.000 =
Rp.120. 000.000.000. (120 M)

Tanpa nerbitkan surat jaminan atau apapun, mereka selalu dapat kucuran dana sangat sangat lunak sekali dari ummat Islam !

Yang mana, dana tersebut, mereka gunakan untuk buat pabrik, pengembangan usaha, dll, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Dan, tidak menutup kemungkinan, dana tersebut juga dipakai untuk melakukan operasi-operasi/kegiatan untuk melakukan intimidasi, persekusi, mendzalimi terhadap ummat Islam (?).

Sementara, dari dana yang disimpan di bank, kita hanya akan dikasih berupa bunga sebesar 12%/tahun. Yang tentunya, kita menerima riba dan hukum riba atas penerimaan bunga tersebut.

Sementara, mereka, mendapat keuntungan yang berlipat lipat.

Kenapa dana tersebut tidak kita manfaatkan, kita kelola sendiri oleh ummat untuk kepentingan dan kesejahteraan ummat ?

Mestinya, alangkah baiknya dana tersebut dikelola dengan baik dan benar untuk hal yang produktif dan manfaat untuk ummat, semisal :

  1. Bank Infaq, memberikan pinjaman bergulir tanpa bunga kepada kelompok pengajian / usaha ummat sekitar Masjid.
  2. Disalurkan untuk para jamaah yang berhak menerimanya.
  3. Usaha produktif, misal buat jual air minum isi ulang.
  4. Atau buat lembaga khusus nangani dana Masjid tersebut ?

Tentunya ini akan lebih produktif dan bermanfaat, daripada disimpan di bank, bukan ummat yang terima manfaat, tapi malah para konglomerat. Juga, daripada nanti, ketika ada suatu hal, Bank mengalami masalah, dana tidak bisa ditarik ?

Gimana pertanggungjawaban kita (ta’mir) atas dana ummat tersebut, dunia akhirat ?

Akhir 1442 H/3 Januari 2021 M /14.36

Khutbah Ied

๐Ÿ•Œ KHUTBAH IDUL FITRI ๐Ÿ•Œ

ยฐยฐBERBUKA PUASA KETIKA BERJUMPA DENGAN ALLAHยฐยฐ

Khutbah Pertama

ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู

ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ู‡ูŽุฏูŽุงู†ูŽุง ู„ูู‡ูŽุฐูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ูƒูู†ูŽู‘ุง ู„ูู†ูŽู‡ู’ุชูŽุฏููŠูŽ ู„ูŽูˆู’ู„ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ู‡ูŽุฏูŽุงู†ูŽุง ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฌูŽุงุกูŽุชู’ ุฑูุณูู„ู ุฑูŽุจูู‘ู†ูŽุง ุจูุงู„ู’ุญูŽู‚ูู‘ ูˆูŽู†ููˆุฏููˆุง ุฃูŽู†ู’ ุชูู„ู’ูƒูู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู ุฃููˆุฑูุซู’ุชูู…ููˆู‡ูŽุง ุจูู…ูŽุง ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ุชูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู†ูŽ

ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู† ู„ุงูŽู‘ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ูŽู‘ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู

ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ูŽู‘ ุตูŽู„ูู‘ ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏูุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูฐู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูˆูŽุงู„ุงูŽู‡ู ุฃูŽู…ูŽู‘ุงุจูŽุนู’ุฏูุ›

ููŽูŠูŽุข ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณูุŒ ุงุชูŽู‘ู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ูŽู‘ ุชูŽู‚ู’ูˆูŽุงู‡ู ูƒูŽู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰:

ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชูŽู‘ู‚ููˆุง ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ุญูŽู‚ูŽู‘ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽู…ููˆุชูู†ูŽู‘ ุฅูู„ูŽู‘ุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ

ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ุง ุฃูŽู†ูŽู‘ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽูƒูู…ู’ ู‡ูฐุฐูŽุง ูŠูŽูˆู’ู…ูŒ ุนูŽุธููŠู’ู…ูŒุŒ ูˆูŽุนููŠู’ุฏูŒ ูƒูŽุฑููŠู’ู…ูŒุŒ ุฃูŽุญูŽู„ูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูŽูƒูู…ู’ ูููŠู’ู‡ู ุงู„ุทูŽู‘ุนูŽุงู…ูŽุŒ ูˆูŽุญูŽุฑูŽู‘ู…ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูููŠู’ู‡ู ุงู„ุตูู‘ูŠูŽุงู…ูŽุŒ ููŽู‡ููˆูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุชูŽุณู’ุจููŠู’ุญู ูˆูŽุชูŽุญู’ู…ููŠู’ุฏู ูˆูŽุชูŽู‡ู’ู„ููŠู’ู„ู ูˆูŽุชูŽุนู’ุธููŠู’ู…ู ุŒ ููŽุณูŽุจูู‘ุญููˆู’ุง ุฑูŽุจูŽู‘ูƒูู…ู’ ูููŠู’ู‡ู ูˆูŽุนูŽุธูู‘ู…ููˆู’ู‡ู ูˆูŽุชููˆู’ุจููˆู’ุง ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆู’ู‡ู

ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูˆูŽู„ู„ู‡ู ุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู

Maโ€™asyiral muslimin hafizhakumullah โ€ฆ

Pertama, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah.

ุฅูู†ูŽู‘ ุฃูŽูƒู’ุฑูŽู…ูŽูƒูู…ู’ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฃูŽุชู’ู‚ูŽุงูƒูู…ู’

โ€œSesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.โ€ (QS. Al Hujurat: 13)

Imam Ath-Thabari rahimahullah dalam kitab tafsirnya berkata, โ€œSesungguhnya yang paling mulia di antara kalianโ€“wahai manusiaโ€“adalah yang paling tinggi bertakwa kepada Allah, yaitu dengan menunaikan berbagai kewajiban dan menjauhi maksiat. Yang paling mulia bukanlah dilihat dari rumahnya yang megah atau berasal dari keturunan yang mulia.โ€

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi mulia, suri tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya.

Maโ€™asyiral muslimin hafizhakumullah โ€ฆ

Di hari Idulfitri, ini adalah hari berbuka besar untuk kita yang menjalani puasa wajib di bulan Ramadhan. Karena Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ู„ูู„ุตูŽู‘ุงุฆูู…ู ููŽุฑู’ุญูŽุชูŽุงู†ู ููŽุฑู’ุญูŽุฉูŒ ุนูู†ู’ุฏูŽ ููุทู’ุฑูู‡ู ูˆูŽููŽุฑู’ุญูŽุฉูŒ ุนูู†ู’ุฏูŽ ู„ูู‚ูŽุงุกู ุฑูŽุจูู‘ู‡ู

โ€œBagi orang yang berpuasa akan merasakan dua kebahagiaan: (1) kebahagiaan ketika berbuka, dan (2) kebahagiaan ketika berjumpa dengan Allah.โ€ (HR. Muslim, no. 1151)

Berbuka puasa yang dimaksud dalam hadits bukan hanya berbuka puasa ketika tenggelam matahari, pada waktu Maghrib. Berbuka yang dimaksud bisa pula adalah berbuka pada hari raya Idulfitri. Kita yang berada dalam satu Syawal saat ini berarti merasakan kebahagiaan karena kembali lagi bisa menyantap makanan yang halal untuk kita. Kebahagiaan kedua yaitu ketika berjumpa dengan Allah. Karena balasan di sisi Allah itulah yang lebih baik. Allah Taโ€™ala berfirman,

ูˆูŽู…ูŽุง ุชูู‚ูŽุฏูู‘ู…ููˆุง ู„ูุฃูŽู†ู’ููุณููƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุชูŽุฌูุฏููˆู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู‡ููˆูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุฃูŽุนู’ุธูŽู…ูŽ ุฃูŽุฌู’ุฑู‹ุง

โ€œDan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.โ€ (QS. Al-Muzammil: 20).

ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูˆูŽู„ู„ู‡ู ุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู

Maโ€™asyiral muslimin hafizhakumullah โ€ฆ

Puasa menurut Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah ada dua tingkatan:

Tingkatan pertama adalah orang yang menjalankan puasa dengan meninggalkan makan, minum, dan syahwat. Balasannya di akhirat adalah,

ูƒูู„ููˆุง ูˆูŽุงุดู’ุฑูŽุจููˆุง ู‡ูŽู†ููŠุฆู‹ุง ุจูู…ูŽุง ุฃูŽุณู’ู„ูŽูู’ุชูู…ู’ ูููŠ ุงู„ู’ุฃูŽูŠูŽู‘ุงู…ู ุงู„ู’ุฎูŽุงู„ููŠูŽุฉู

โ€œ(kepada mereka dikatakan): โ€œMakan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.โ€ (QS. Al-Haqqah: 24). Sebagaimana disebutkan dalam Lathaif Al-Maโ€™arif (hlm. 281), Mujahid dan selainnya mengatakan bahwa ayat ini turun kepada orang-orang yang berpuasa.

Tingkatan kedua adalah berpuasa atau menahan diri dari berbagai hal yang Allah haramkan. Ia menjaga anggota kepalanya dan perut dari hal yang diharamkan. Ia juga mengingat kematian. Ia selalu mengingat akhirat dan meninggalkan perhiasan dunia. Kata Ibnu Rajab Al-Hambali,

ููŽู‡ูŽุฐูŽุง ุนููŠู’ุฏู ููุทู’ุฑูู‡ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ู„ูู‚ูŽุงุกู ุฑูŽุจูู‘ู‡ู ูˆูŽููŽุฑู’ุญูู‡ู ุจูุฑูุคู’ูŠูŽุชูู‡ู

โ€œHari Id orang ini berbuka adalah ketika berjumpa dengan Rabbnya dan kebahagaiannya adalah ketika melihat wajah Allah Taโ€™ala.โ€ (Lathaif Al-Maโ€™arif, hlm. 284)

Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah dalam Lathaif Al-Maโ€™arif (halaman 285) mengatakan, โ€œSiapa yang berpuasa dengan menahan syahwatnya di dunia, ia akan dapati kenikmatan tersebut besok di jannah (surga). Siapa yang meninggalkan ketergantungan kepada selain Allah, maka ia akan menantikan balasannya ketika berjumpa dengan Allah.

ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุฑู’ุฌููˆ ู„ูู‚ูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ููŽุฅูู†ูŽู‘ ุฃูŽุฌูŽู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู„ูŽุขูŽุชู

โ€œBarangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang.โ€ (QS. Al-โ€˜Ankabut: 5).

ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูˆูŽู„ู„ู‡ู ุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู

Maโ€™asyiral muslimin hafizhakumullah โ€ฆ

Penjelasan Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menunjukkan bahwa puasa itu bukan hanya di bulan Ramadhan saja, dalam artian kita menahan diri dari berbagai pembatal puasa. Namun, puasa yang paling bagus adalah berpuasa dengan meninggalkan maksiat dan ini berlangsung sepanjang waktu hingga kita berjumpa dengan Allah.

Pelajaran penting yang bisa digali adalah kita dituntut beribadah sepanjang waktu, bukan beribadah musiman saja.

Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata bahwa Allah tidak menjadikan batasan waktu untuk beramal bagi seorang mukmin kecuali kematian. Lantas beliau membaca firman Allah Taโ€™ala,

ูˆูŽุงุนู’ุจูุฏู’ ุฑูŽุจูŽู‘ูƒูŽ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽุฃู’ุชููŠูŽูƒูŽ ุงู„ู’ูŠูŽู‚ููŠู†ู

โ€œDan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu kematian.โ€ (QS. Al-Hijr: 99). Lihat Lathaif Al-Maโ€™arif, hlm. 392.

Ada yang bertanya kepada Bisyr, โ€œAda kaum yang rajin ibadah dan bersemangat sekali di bulan Ramadhan.โ€ Bisyr menjawab,

ุจูุฆู’ุณูŽ ุงู„ู‚ูŽูˆู’ู…ู ู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ุฑููููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‹ู‘ุง ุฅูู„ุงูŽู‘ ูููŠ ุดูŽู‡ู’ุฑู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ุตูŽู‘ุงู„ูุญูŽ ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ูŠูŽุชูŽุนูŽุจูŽู‘ุฏู ูˆูŽ ูŠูŽุฌู’ุชูŽู‡ูุฏู ุงู„ุณูŽู‘ู†ูŽุฉูŽ ูƒูู„ูŽู‘ู‡ูŽุง

โ€œSejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah di bulan Ramadhan saja. Ingat, orang yang saleh yang sejati adalah yang beribadah dengan sungguh-sungguh sepanjang tahun.โ€ (Lathaif Al-Maโ€™arif, hlm. 390)

Maka kiat-kiat ampuh agar terus istiqamah bakda Ramadhan adalah:
Pertama: Perbanyak doa minta istiqamah seperti,

ูŠูŽุง ู…ูู‚ูŽู„ูู‘ุจูŽ ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆุจู ุซูŽุจูู‘ุชู’ ู‚ูŽู„ู’ุจูู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฏููŠู†ููƒูŽ

โ€œYA MUQOLLIBAL QULUB TSABBIT QOLBI โ€˜ALAA DIINIK (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).โ€ (HR. Tirmidzi, no. 2140; Ibnu Majah, no. 3834. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Kedua: Kumpul dengan teman-teman yang saleh yang mengantarkan pada kebaikan, seperti teman-teman yang ada di majelis ilmu.

Ketiga: Beribadah yang ajeg walau sedikit, sebagaimana sabda Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam,

ุฃูŽุญูŽุจูู‘ ุงู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุฃูŽุฏู’ูˆูŽู…ูู‡ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู’ ู‚ูŽู„ูŽู‘

โ€œAmalan yang paling dicintai di sisi Allah Taโ€™ala adalah amalan yang kontinu walau jumlahnya sedikit.โ€ (HR. Bukhari, no. 5861 dan Muslim, no. 782, 783).

Keempat: Berusaha menjaga ibadah wajib (shalat lima waktu) dan melengkapi dengan ibadah sunnah (seperti shalat sunnah rawatib, tahajud, dhuha, dan puasa sunnah termasuk puasa enam hari di bulan Syawal). Semoga ibadah wajib dan sunnah terus dijaga bakda Ramadhan sebagaimana dirutinkan pada bulan Ramadhan.

ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูˆูŽู„ู„ู‡ู ุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู

Maโ€™asyiral muslimin hafizhakumullah โ€ฆ

Nasihat terakhir dari Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah dalam kitab Lathaif Al-Maโ€™arif, halaman 484 patut direnungkan. Beliau rahimahullah mengatakan,

ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ู’ุนููŠู’ุฏู ู„ูู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุจูุณูŽ ุงู„ู’ุฌุฏููŠู’ุฏ ุฅูู†ูŽู‘ู…ุงูŽ ุงู’ู„ุนููŠู’ุฏู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุทูŽุงุนูŽุงุชูู‡ู ุชูŽุฒููŠู’ุฏ

ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ู’ุนููŠู’ุฏ ู„ูู…ูŽู†ู’ ุชูŽุฌูŽู…ูŽู‘ู„ูŽ ุจูุงู„ู„ูู‘ุจูŽุงุณู ูˆูŽุงู„ุฑูู‘ูƒููˆู’ุจู ุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ุงู„ุนููŠู’ุฏู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุบูููุฑูŽุชู’ ู„ูŽู‡ู ุงู„ุฐูู‘ู†ููˆู’ุจ

โ€œHari raya Id tidak diperuntukkan bagi orang yang memakai pakaian baru tanpa cacat, hari raya Id diperuntukkan bagi orang yang semakin bertambah ibadah dan taat. Hari raya Id tidak diperuntukkan bagi orang yang bagus pakaian dan kendaraannya, hari raya Id diperuntukkan bagi orang yang diampuni dosa-dosanya.โ€

ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ููู‰ ุงู„ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ู ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ูู‰ ูˆูŽุฅููŠูŽู‘ุงูƒูู…ู’ ุจูููŽู‡ู’ู…ูู‡ู ุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุจูŽุฑูู‘ ุงู„ุฑูŽู‘ุญููŠู’ู…

Khutbah Kedua
ุงูŽู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู (7x)

ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูู„ู„ู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ูŽู‘ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ูุŒ ุงูŽู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุตูŽู„ูู‘ ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽ.

ููŽูŠูŽุงุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุงูุชูŽู‘ู‚ููˆู’ุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ูŽู‘ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ูŽู‘ ุฅูู„ุงูŽู‘ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽ

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูŽ ูููŠู’ ูƒูุชูŽุงุจูู‡ู ุงู’ู„ุนูŽุธููŠู’ู…ู โ€œุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ูู‘ูˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘, ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู…ูŽู†ููˆู’ุง ุตูŽู„ูู‘ูˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ููˆู’ุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุงโ€.

ุงูŽู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ูƒูŽู…ูŽุง ุตูŽู„ูŽู‘ูŠู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽุŒ ุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ุญูŽู…ููŠู’ุฏูŒ ู…ูŽุฌููŠู’ุฏูŒ. ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ูƒูŽู…ูŽุง ุจูŽุงุฑูŽูƒู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽุŒ ุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ุญูŽู…ููŠู’ุฏูŒ ู…ูŽุฌููŠู’ุฏูŒ

ุงูŽู„ู„ู‡ูู…ูŽู‘ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ุงูŽู„ุงูŽุญู’ูŠุขุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุงูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู ุงู„ู„ู‡ูู…ูŽู‘ ุฃูŽุนูุฒูŽู‘ ุงู’ู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽุฐูู„ูŽู‘ ุงู„ุดูู‘ุฑู’ูƒูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ุนูุจูŽุงุฏูŽูƒูŽ ุงู’ู„ู…ููˆูŽุญูู‘ุฏููŠูŽู‘ุฉูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุตูŽุฑูŽ ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฎู’ุฐูู„ู’ ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽุฐูŽู„ูŽ ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุฏูŽู…ูู‘ุฑู’ ุฃูŽุนู’ุฏูŽุงุกูŽ ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ูˆูŽุงุนู’ู„ู ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชููƒูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู.

ุฑูŽุจูŽู‘ู†ูŽุง ู‡ูŽุจู’ ู„ูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌูู†ูŽุง ูˆูŽุฐูุฑูู‘ูŠูŽู‘ุงุชูู†ูŽุง ู‚ูุฑูŽู‘ุฉูŽ ุฃูŽุนู’ูŠูู†ู ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ู„ูู„ู’ู…ูุชูŽู‘ู‚ููŠู†ูŽ ุฅูู…ูŽุงู…ู‹ุง

ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุฅู†ูŽู‘ุง ู†ูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู‡ูุฏูŽู‰ ุŒ ูˆุงู„ุชูู‘ู‚ูŽู‰ ุŒ ูˆุงู„ุนูŽููŽุงููŽ ุŒ ูˆุงู„ุบูู†ูŽู‰

ุงู„ู„ู‡ู…ู‘ ุฃุญู’ุณูู†ู’ ุนูŽุงู‚ูุจูŽุชูŽู†ูŽุง ูููŠ ุงู„ุฃูู…ููˆุฑู ูƒูู„ูู‘ู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุฃุฌูุฑู’ู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฎูุฒู’ูŠู ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุนูŽุฐูŽุงุจู ุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู

ุงู„ู„ู‡ูู…ูŽู‘ ุงุฏู’ููŽุนู’ ุนูŽู†ูŽู‘ุง ุงู’ู„ุจูŽู„ุงูŽุกูŽ ูˆูŽุงู’ู„ูˆูŽุจูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฒูŽู‘ู„ุงูŽุฒูู„ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ูˆูŽุณููˆู’ุกูŽ ุงู’ู„ููุชู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ู…ูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽุทูŽู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุจูŽู„ูŽุฏูู†ูŽุง ุงูู†ู’ุฏููˆู†ููŠู’ุณููŠูŽู‘ุง ุฎุขุตูŽู‘ุฉู‹ ูˆูŽุณูŽุงุฆูุฑู ุงู’ู„ุจูู„ู’ุฏูŽุงู†ู ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุนุขู…ูŽู‘ุฉู‹ ูŠูŽุง ุฑูŽุจูŽู‘ ุงู’ู„ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ.

ุฑูŽุจูŽู‘ู†ูŽุง ุฃูŽุชูู†ูŽุง ูููŠ ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽูููŠ ุงู’ู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑู

ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู ุจูุงู„ู’ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู’ู„ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠู’ุชูŽุงุกู ุฐููŠ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุจู‰ูŽ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ู‰ูŽ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ููŽุญู’ุดูŽุงุกู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู’ู„ุจูŽุบู’ูŠู ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ูŽู‘ูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒูŽู‘ุฑููˆู’ู†ูŽ. ููŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆู’ุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุฏู’ุนููˆู’ู‡ู ูŠูŽุณู’ุชูŽุฌูุจู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู

Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Hafidzahullah

TIGA ARUS GELOMBANG PENDIDIKAN DI JEMBRANA: ITBM Bali in waiting

Saya tidak tahu sejak kapan para komunitas Muslim yang bermukim di luar Kabupaten Jembrana menganggap Jembarana sebagai daerah yang lebih terbuka. Akhir tahun 80-an sampai dengan awal 2000-an, banyak komunitas Mulsim yang tinggal di Badung, Denpasar dan sekitarnya berbondong-bondong meng-upgrade diri dengan kuliah di sebuah PTS yang ada di Kabupaten Jembrana di ujung barat Provinsi Bali.

Meskipun di Denpasar juga banyak PTS, tetapi sebagian memilih kuliah di Jembrana. Bahkan pernah papan nama PTS itu juga terpasang di sebuah Lembaga Pendidikan di Denpasar, demi alasan โ€˜mendekatkanโ€™ jarak Denpasar dan Negara (Jembrana). Sayang PTS itu akhirnya harus mengakhiri masa hidupnya. Sebut saja itu arus gelombang pertama orang-orang berbondong-bondong di luar melanjutkan studi di Jembrana.

Meskipun PTS itu sudah tiada, ternyata minat komunitas Muslim yang tinggal di luar Jembrana masih tetap merindukan Jembrana sebagai Kota Pendidikan bagi generasi berikutnya. Tahun 2000-an komunitas Muslim yang tinggal di luar Jembrana mengirimkan putra-putrinya untuk melanjutkan studi di Jembrana, terutama di tingkat SLTP dan SLTA. Ada ratusan, bahkan boleh jadi ribuan anak-anak usia SLTP dan SLTA yang memilih menempuh Pendidikan di Jembrana. Kita dapat telusuri siswa dan siswa dari luar Jembarana yang melanjutkan studi di Tsanawiyah (MTS) dan Aliyah (MA) di Jembarana. Kita lanjutkan saja menyebutnya ini gelombang kedua minat orang melanjutkan studi di Jembarana.

Apakah fenomena gelombang ketiga akan muncul yakni orang berbondong-bondong melanjutkan studi dan kuliah di Jembrana? Di mana peran persyarikatan Bali? Jawabannya menunggu kehadiran sebuah PTS yang sedang dirintis pendiriannya. Semoga Ridho Allah menyertai. Amiiin ya robbal โ€˜aalamiiin (Majid Wajdi, Feb-Mei 2021/Romadhon 1442H).

22 September 2021 TIM Pendirian PTM Bali mengadakan pertemuan di Hotel Quest Denpasar

TIGA ARUS GELOMBANG PENDIDIKAN DI JEMBRANA: ITBM Bali in waiting

Puasa Syawal

ADA APA DENGAN PUASA SYAWAL ?

Setiap waktu ada amalan shalih yang Allah syariatkan demi kebaikan para hambanya, di antaranya adalah puasa 6 hari di bulan syawal, yang sekarang kita berada di dalamnya.

Berikut 3 faidah seputar puasa syawal:

  1. Puasa syawal melengkapi pahala puasa Ramadhan.

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ู…ูŽู†ู’ ุตูŽุงู…ูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุซูู…ูŽู‘ ุฃูŽุชู’ุจูŽุนูŽู‡ู ุณูุชู‹ู‘ุง ู…ูู†ู’ ุดูŽูˆูŽู‘ุงู„ู ูƒูŽุงู†ูŽ ูƒูŽุตููŠูŽุงู…ู ุงู„ุฏูŽู‘ู‡ู’ุฑู

“Barang siapa puasa Ramadhan kemudian diikuti 6 hari di bulan syawal, maka dihitung seperti puasa satu tahun penuh” [HR. Muslim]

  1. Puasa syawal merupakan rowatib buat puasa Ramadhan.

Kalau pada ibadah shalat wajib ada sunnah rowatib yang mengiringinya dan menjadi penyempurna pada hari kiamat jika ada kekurangan,

Begitu pula ibadah puasa Ramadhan ada ibadah sunnah yg mengiringinya, yaitu puasa sebelumnya dan puasa sesudahnya.

Rasulullah dahulu memperbanyak puasa sya’ban, sebagaimana disampaikan ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, begitu pula beliau menganjurkan puasa syawal, sebagaimana hadits di atas.

Sedang suatu amal menjadi mulia kadang disebabkan ibadah yang mengiringinya.

  1. Puasa syawal merupakan tanda diterimanya puasa Ramadhan kita.

Al-Imam Ibnu Rajab rahimahulloh mengatakan dalam kitab beliau lathoiful ma’arif:

“Membiasakan puasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya puasa Ramadhannya, karena Allah apabila menerima amal seorang hamba, akan memberikan taufik untuk beramal shalih setelahnya”.

Sebagaimana kejelekan bisa mengantarkan seseorang berbuat kejelekan yang lain, Allah berfirman:

ูˆูŽุฌูŽุฒูŽุงุกู ุณูŽูŠู‘ูุฆูŽุฉู ุณูŽูŠู‘ูุฆูŽุฉูŒ ู…ูุซู’ู„ูู‡ูŽุง

“Balasan kejelekan adalah berupa kejelekan serupa” [Surat Ash-Syura: 40]

Maka kebaikan juga tabiatnya membuahkan kebaikan yang lainnya,

Allah berfirman:

ู‡ูŽู„ู’ ุฌูŽุฒูŽุงุกู ุงู„ู’ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู’ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” [Surat Ar-Rahman: 60]

Semoga Allah menerima ibadah Ramadhan kita dan memberikan taufiq untuk berpuasa syawal dan ibadah lainnya. Aamiin.

Afwan wa Syukron.

Semoga ada kebermanfa’atan.

Palestina

Apabila anak kita bertanya kepada kita, mengapa kita memberikan perhatian kepada PALESTINA dan selalu mengikuti berita Baitul Maqdis?

Apa yang kita bincangkan?

Apa jawaban kita?

Ceritakan kepada anak kita :

โ€œWahai anakku, sesungguhnya PALESTINA adalah tempat tinggal para Nabi.

Nabi kita Ibrahim as hijrah ke PALESTINA.

Nabi Luth โ€˜alaihissalam diselamatkan oleh Allah dari azab yang turun pada kaumnya menuju bumi yang diberkahi, bumi PALESTINA

Nabi Daud โ€˜alaihissalam tinggal di PALESTINA dan membangun mihrabnya,

Dan Nabi Sulaiman โ€˜alaihissalam memerintah seluruh dunia dari PALESTINA, kisahnya yang popular dengan semut dan berkata : โ€œHai semut masuklah ke tempat tinggal kalian,โ€ tempat yang disebut dengan wadi an-naml (lembah semut) di PALESTINA dekat (โ€˜Asqalan).

Di PALESTINA juga terdapat mihrab Zakaria โ€˜alaihissalam, sebagaimana Musa โ€˜alaihissalam meminta kaumnya memasuki Bumi Muqaddasah, ia menamakan dengan Al-Muqaddasah, yakni (suci) dari syirik, dan dijadikan tempat tinggal para Nabi.

Banyak mukjizat yang terjadi di dalamnya diantaranya kelahiran Nabi Isa dari ibunya Maryam, seorang gadis kecil tanpa suami, dan Allah mengangkatnya ketika Bani Israil sepakat untuk membunuhnya.

Di PALESTINA, Maryam menggoyang batang pohon kurma setelah kelahirannya dalam keadaan paling lemahnya wanita.

Termasuk tanda-tanda akhir zaman di PALESTINA, Nabi Isa akan turun di menara putih, dan akan membunuh Dajjal di gerbang Lod PALESTINA, dan itu adalah tanah Mahsyar dan Mansyar, dan Yaโ€™juj dan Maโ€™juj akan dibunuh di bumi PALESTINA di akhir zaman, serta banyak cerita lain terjadi di PALESTINA, diantaranya kisah Thalut dan Jalut.

  1. Anak kita bertanya : โ€œBagaimana dengan Nabi ๏ทบ dan hubungannya dengan PALESTINA?โ€

Jawab : โ€œDulu kiblat pada awal diperintahkannya sholat menghadap ke PALESTINA, dan ketika Nabi hijrah ke Madinah malaikat Jibril turun dan beliau sedang solat, Jibril memerintahkan untuk mengubah kiblat dari Baitul Maqdis ke Mekah Al-Mukarramah lalu masjid tempat beliau solat dinamakan masjid Dzulqiblatain (dua kiblat).

Demikian juga ketika Rasulullah melakukan Israโ€™, beliau pergi ke Baitul Maqdis sebelum Miโ€™raj ke langit. Inilah terminal pertama beliau berhenti setelah berangkat dari Mekah menuju langit, dan beliau menjadi imam solat para Nabi, karenanya tempat ini menjadi maqar para Nabi.

Abu Dzar radhiyallahu โ€˜anhu bertanya kepada Rasulullah : โ€œMasjid mana yang pertama diletakkan oleh Allah dimuka bumi?โ€ Beliau menjawab, โ€œMasjidil Haram.โ€ Aku bertanya lagi, โ€œKemudian masjid mana?โ€ Beliau menjawab, โ€œMasjidil Aqsha.โ€ Aku bertanya lagi, โ€œBerapa jarak antara keduanya?โ€ Beliau menjawab, โ€œEmpat puluh tahun.โ€ Kemudian beliau bersabda, โ€œDimanapun sholat menjumpaimu maka sholatlah, dan bumi bagi kalian adalah masjid.โ€

Wahai anakku, Apakah kamu tahu bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu meskipun sibuk dengan masalah kemurtadan orang-orang Arab di Jazirah Arab dengan menyediakan pasukan untuk memerangi mereka agar kembali ke Islam yang benar, beliau tidak membatalkan pasukan yang diperintahkan Nabi untuk pergi ke Syam, meskipun memerlukan kekuatan untuk mengembalikan kestabilan Jazirah.

Apakah kamu tahu masa keemasan penaklukan Islam di masa Umar Al-Faruq radhiyallahu โ€˜anhu beliau tidak pernah keluar dari Madinah untuk merayakan penaklukan (pembukaan) negeri kecuali PALESTINA, beliau pergi ke sana sendiri dan membukanya dengan damai, solat di dalamnya dan menerima kunci untuk menyelamatkan orang-orang Nasrani dari penindasan orang-orang Rom saat itu.

Kemudian dibuka lagi oleh Shalahuddin al ayyubi di hari bersejarah tahun 583 H hari Jumaat bertepatan dengan tanggal 27 Rajab, tanggal yang sama dengan malam miโ€™rajnya Nabi ke langit melalui Baitul Maqdis. Ini merupakan kesamaan yang ajaib dimana Allah memudahkan pengembalian Al-Quds kepada pemiliknya sama seperti waktu Israโ€™ dan Miโ€™raj.

  1. Anak kita bertanya : โ€œKenapa dinamakan Baitul Maqdis dengan nama ini?โ€

Kita jawablah : โ€œNama ini telah ada sebelum turunnya Al-Qur’an, ketika Al-Qurโ€™an diturunkan ia disebut Masjid Al-Aqsha, dan dinamakan Baitul Maqdis karena kesuciannya yang istimewa. Krn itu, tanah PALESTINA dan Syam adalah tanah Ribath, telah syahid di dalamnya 5000 dari kalangan para sahabat mulia, mereka bersemangat untuk membuka Baitul Maqdis dan membebaskannya dari penindasan Rom. Para syuhadaโ€™ masih berguguran sampai hari ini, inilah tanah para syuhadaโ€™ dan tanah ribath.โ€

  1. Anak kita berkata : โ€œJadi pentingnya Masjid Al-Aqsha dan bumi Syam seperti pentingnya Haramain, Mekkah dan Madinah, bukankah seperti itu ayah?โ€

Kita jawab lah : โ€œYa, anakku. Allah ๏ทป mengumpulkan keduanya dalam firman-Nya, โ€œDemi buah Tin dan buah Zaitun. Dan demi bukit Sinai. Dan demi kota Mekah ini yang aman.โ€ (At-Tin: 1-3).

Ibnu Abbas berkata: At-Tin adalah negeri Syam, Az-Zaitun negeri PALESTINA, bukit Sinai adalah gunung di mana Allah berbicara kepada Musa alaihissalam di Mesir, dan al-Balad al-Amin adalah Mekah Al-Mukarramah.

Allah ๏ทป berfirman : โ€œDan sungguh kami telah tetapkan dalam kitab-kitab setelah di catat di Lauh Mahfuzh bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hambaku yang soleh.โ€_ (Al-Anbiyaโ€™: 105) salah satu tafsirnya bahwa umat Muhammad mewarisi tanah suci.

  1. Anak kita berkata : โ€œSekarang aku paham pentingnya PALESTINA dan Masjid Al-Aqsha, sebagaimana aku paham bahwa sholat didalamnya dilipat-gandakan menjadi 500 kali lipat, apakah ini benar?โ€

Jawab lah : โ€œYa, itu benar, dan jangan kamu lupakan anak-anak PALESTINA dan penduduknya dari doโ€™amu. Semoga Allah memberkahimu nak.

Allahu Robbi
Semoga Allah selalu MEMBERKATI, MERAHMATI, & MELINDUNGI mu, wahai saudaraยฒku di PALESTINA.